Buat Ellyna:
Tiga hari sudah hujan saja di depan tingkap,
Hari tak kena macam awan serba-serbi,
Sorang-sorang aku meratap,
Teringat kawan dan harapan yang pergi,
Teringat bonda dan sanak menonton wayang,
Yang aku dengar hanya keluh dan sembang sumbing,
Tentang persada si pandai berceloteh tentang senaman,
Dan Pencemeti yang meradang pada aku yang menentang,
Dan kesemua kudap dan manisan takkan dapat menampung jiwa,
Kaki melecet jalan berkota-kota,
Rahmat Tuhan tetap turun tak berhenti,
Sedang aku menunggu dalam sunyi,
Dengan lidah yang lain dari kata,
Dan mata yang melihat dengan wasangka,
Maka itu si bintang jauh dari Melati,
Mengangkat bahu dan tergelak,
Melepas kenal dan gambar tentang kampung,
Tentang apa yang aku hilang, apa yang dimohon,
Sejarah dan cita-cita yang terlanjur,
Maka mimpi jadi cermin yang asyik,
Dengan tinta dan sambungan mengusik,
Dengan jenin yang tiada batil:
Kita berdua
Sama-sama
Cari kitab-kitab layar pita
di Kinokuniya
Kita berdua
Bersinggah ke taman bonda
Layar Eropah dan bertih jagung
Sambil bintang di serambi
mencipta seni
Lalu bila kebuntuan isi dan jiwa
Keduanya menuju ke panggung muka
Mencari kembali isi dan jiwa yang berbicara
Hari tak kena macam awan serba-serbi,
Sorang-sorang aku meratap,
Teringat kawan dan harapan yang pergi,
Teringat bonda dan sanak menonton wayang,
Yang aku dengar hanya keluh dan sembang sumbing,
Tentang persada si pandai berceloteh tentang senaman,
Dan Pencemeti yang meradang pada aku yang menentang,
Dan kesemua kudap dan manisan takkan dapat menampung jiwa,
Kaki melecet jalan berkota-kota,
Rahmat Tuhan tetap turun tak berhenti,
Sedang aku menunggu dalam sunyi,
Dengan lidah yang lain dari kata,
Dan mata yang melihat dengan wasangka,
Maka itu si bintang jauh dari Melati,
Mengangkat bahu dan tergelak,
Melepas kenal dan gambar tentang kampung,
Tentang apa yang aku hilang, apa yang dimohon,
Sejarah dan cita-cita yang terlanjur,
Maka mimpi jadi cermin yang asyik,
Dengan tinta dan sambungan mengusik,
Dengan jenin yang tiada batil:
Kita berdua
Sama-sama
Cari kitab-kitab layar pita
di Kinokuniya
Kita berdua
Bersinggah ke taman bonda
Layar Eropah dan bertih jagung
Sambil bintang di serambi
mencipta seni
Lalu bila kebuntuan isi dan jiwa
Keduanya menuju ke panggung muka
Mencari kembali isi dan jiwa yang berbicara
Akan aku tuntut,
Bila bintang jatuh ke riba!
5 comments:
Awww Fadz, so sweet! I like it :)
wah sejak2 dok Kelantan ni dah pandai bersajak nampaknya, fadz ... hehehe. Sabar, tabahkan hati kat sana tu, ada benda besar yg kamu nk jumpa kat sana tu. :)
thx miss bratty.. let do our writing yah!!
Khar, hahaha, mana ada pandai ... tak sehebat mana-mana penyair yang sudah biasa bersajak.
walaupun wajah saya gembira tapi hati saya sdg merana...
sedaplah sajak ni!
m..
untung wanita yg bernama ellyna..
Post a Comment