"Aksi pertempuran berbau darah berselang seli dengan catatan-catatan si periwayat Sobri, bukan sekadar menghiburkan, tapi juga membawa pembaca (aku) menginsafi bahawa kita manusia, sebijak mana pun, tetap ada Yang Maha Mengaturkan. Dan sudah sifatnya, pertembungan antara yang baik dan jahat, hitam dan putih, kabur dan terang itu akan sentiasa berlaku, sampai bilapun. Aku tidak menyesal membeli dan membaca buku ini."
Terima kasih Tok Mudin, nanti kalau kita ke Gua Musang (dah jatuh cinta dengan tanah Kelantan, sangat-sangat), kita lepak lama lagi ya :)
1 comment:
Hehheh!
Kamu jatuh cinta dengan tanah Kelantan atau awek Kelantan?
:>
Post a Comment